Hari Kamis ( 28/05), UKKI, UKM se –Unnes dan Rohis se Unnes mengadakan kegiatan akbar MUKTAMAR Rohis II yang diselenggarakan dengan tema perbaikan moral Unnes.
Ketika soal pornografi dan pornoaksi, sebenarnya kita juga aga risih lho...Tapi hal ini mau ga mau, kudu kita jelasin. Kenapa? Udah terlalu banyak hal-hal berbau porno di sekitar kita. Apalagi banyak juga orang yang punya nama Porno..Eh salah itu Parno mas...hehehe. Nah, hal-hal yang nyerempet, nyenggol dan nabrak pornografi pun udah tumbuh subur bak lumut di musim hujan (bosan ah jamur terus…). Jadi sebenarnya masalah pornografi bukan rahasia lagi. Segudang hal yang bernafas mesum diobral rame-rame, bahkan ga heran sekarang udah jadi komoditi masal. Kalah deh ikan dan tahu berformalin…
Sobat, ehem…kalo kita amati nih ya..sebenarnya maraknya kasus pornografi dan pornoaksi di bumi tempat kita berpijak ini punya banyak sebab. Salah satu akar masalahnya yaitu, biasnya pemahaman umat. Iya..pemahaman yang bias alias ga jelas. Kita kadang kejebak ama omongan orang yang nyamain antara pornografi dan seni, antara porno dan bisnis, porno dan mode atau antara porno dan hiburan. Itulah ruwetnya demokrasi. Masih ingat lukisan bertajuk Adam dan Hawa lagi nampangin foto kang Anjasmara yang dengan polosnya berpose.
Tapi keuntungan untuk segelintir orang semacam itu, ga seharusnya membuat kita korbankan harga diri, iman, pikiran dan jiwa penerus negeri Islam. Ga sebanding deh antara uang dan dosa, serta akibat yang disebabin oleh pornografi. Berapa banyak wanita yang jadi korban pemerkosaan dan kehilangan masa depan…??Berapa banyak anak-anak yang dipaksa melacurkan diri…? Apa ga cukup semua kebejatan moral dan etika yang diumbar dan ga jelas kapan berakhirnya…?? Tanya kenapa??
Malahan, seringkali kita yang ga paham, justru akhirnya nuding balik ke pihak yang ngelarang aksi porno bertaburan. Misal ada ulama yang protes karena Agnes Monica ketika tampil ke panggung mesti bergaya seronok dan kebarat-baratan. Kita yang kemakan oleh opini mode, malah nuduh ulama sekarang ga gaul dan serba kuno…walah kok gini to neng.
Sobat, kita kasih gambaran dikit deh. Kalo sebuah pohon punya akar yang rapuh, ga bakal deh pohon itu bisa bertahan lama. Kena banjir dikit aja bakalan tumbang dan kebawa air. Seperti Hadits Rasulullah SAW, “Sesungguhnya orang yang di dalam dadanya tidak terdapat ayat Al Qur’an sama sekali, ia bagaikan rumah yang roboh.” (HR. At Thirmidzi). Begitu juga ama pondasi pemahaman kita. Kita yang ga paham dengan larangan pornografi dalam Islam, akan gampang kebawa arus omongan orang lain. Yang parah, malahan kita merasa Islam ga ngatur tentang larangan pornografi dan pornoaksi, dan berbalik nentang para ulama yang mengharamkan hal itu. Bujubuset…ga salah tuh…
By the way, sebab lain yang jadiin pornografi dan pornoaksi semakin meluber di negeri kita adalah ga adanya aturan yang jelas tentang apa itu pornografi dan pornoaksi. Meski UU anti-pornografi sedang dibahas, tetap aja banyak ngalami kebuntuan karena ga adanya pemahaman yang jelas tentang apa itu porno. Beberapa pengamat media, semisal Bang Ade Armando asal Universitas
Back to Islam, menyelamatkan manusia
Sobat, Islam sebagai Din yang kafah, jauh-jauh hari udah ngasih aturan yang jelas tentang hal ini. Di ilmu fiqh aja, kita udah kenal dengan apa itu aurat dan batasannya. Untuk laki-laki, aurat adalah bagian pusar hingga lutut, sedang untuk wanita adalah seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan. Nah, aurat ini ga boleh diumbar dengan alasan apapun. Khususon buat kamu-kamu yang udah baligh alias gede. Ini merupakan sebuah aturan preventif alias penjagaan terhadap individu manusia, supaya ga kejebak di lembah porno.
Di bagian individu yang lain, Islam ngewajibin pemeluknya untuk mengkaji Islam secara mendalam. Sehingga tiap muslim terbentuk pemikiran dan perbuatan yang Islami. Ga asal seruduk aja. Bahkan kita dituntut untuk selalu ndekatin diri pada Allah tiap saat, karena Allah akan makin menjaga diri kita. Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang hamba mendekat padaku sejengkal, Aku mendekatinya sehasta. Jika ia mendekati-Ku sehasta, Aku mendekatinya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku mendekatinya dengan berlari. (Shahih Bukhari, Juz XI/199). Ya Allah….
Di masyarakat, Islam punya peran untuk nyatukan pemikiran, perasaan dan aturan di masyarakat supaya menjadi satu dalam Islam. Kita paham bener gimana Islam dulu bisa mempersatukan semua kabilah di jazirah Arab, yang sebelumnya saling benci dan saling berperang. So, ngelihat baik dan buruknya segala sesuatu berdasar Islam. Bukan pada adat atau budaya. Karena lagi-lagi bakal bias alias ga jelas…Apalagi dalam Al Qur’an, kita diwajibkan mengimani seluruhnya, bukan hanya sebagian. Kalo Islam mewajibkan sholat, Islam juga melarang kita berjudi. Kalo Islam mewajibkan puasa, Islam juga ngelarang kita mengumbar aurat. Allah SWT berfirman, “Apakah kamu mengimani sebagian isi Al Kitab (Al Qur’an) dan menginkari sbagian yang lain? Tidak ada balasan bagi orang yang berbuat seperti itu, selain kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat, mereka diberi siksa yang amat berat. Allah tidak lengah dengan apa yang kamu perbuat.” (TQS. Al Baqarah: 85). Bila masyarakat udah punya pemikiran, perasaan dan aturan yang satu..tenang deh kita tinggal di kampung kita.
Di pemerintahan, Islam mewajibkan tiap pemimpin untuk tunduk ama aturan Islam. Bukan yang lain. Allah SWT berfirman, “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka dengan apa yang diturunkan oleh Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu. (TQS. Al Maidah: 49). Gimana nih penguasa? Allah udah ngasih warning loh, kalo kita ga tegas ama kemaksiatan…Rasulullah SAW juga bersabda, “Sebaik-baik pemimpin adalah mereka yang mencintai kalian, dan kalian pun mencintainya. Seburuk-buruknya pemimpin adalah mereka yang kalian benci dan merekapun membenci kalian.” (HR. Muslim).
Nah sobat, masalah pornografi bukan cuma urusan pribadi. Sebab, ini juga nyantol di masyarakat dan jadi polemik di negara. Maka udah jelas, kita kudu kembali ke Islam…biar umat bisa diselamatkan, alias ga punah. Bila enggak..siap-siap aja deh ngadapi rapuhnya iman, hancurnya keluarga, bobroknya masyarakat dan jatuhnya negara di depan mata. Wallahu ‘alam. (Dwikz)
0 komentar:
Posting Komentar