Upgradding KARISMA

Semangat KARISMA

Punggawa KARISMA

Sehangat Bersama keluarga

Ngumpul bareng Annisa

Jum'at galau? Yuk Ngumpul Bareng Annisa

Blogroll

“Jauhilah neraka walupun hanya dengan (sedekah) sebiji kurma, kalau kamu tidak menemukan sesuatu, maka dengan omongan yang baik.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim.)| “Sungguh luruskanlah shaf kalian, atau (jika tidak) Allah akan benar-benar menimbulkan perselisihan di antara wajah-wajah kalian.” [HR Al Bukhari (177) dan Muslim (436)] | “Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804] | Al-Ghazali :“Berteman & Bergaul dengan orang baik akan mewariskan sikap baik. Karena tabiat manusia cenderung selalu meniru dan mengikuti (Tuhfatul Ahwadzi, 7/42)

Rabu, 19 Agustus 2009

Motivation Training : Menjadi Muslim Luar Biasa





KARISMA Proudly Present :
Silaturahmi Mahasiswa Baru FIK 2009
Waktu : Jum'at, 21 Agustus 2009 pukul 07.00 WIB - selesai
Tempat : Laboratorium FIK Unnes
Acara : Motivation Training "Menjadi muslim luar biasa"
bersama Ustadz Sholikhin Abu Izzuddin (Penulis buku best Seller Zero To Hero)

Susunan Acara Training Motivasi SIMABA FIK 2009
“Menjadi muslim luar biasa”

No. waktu Acara Penanggung jawab
1.06.30 – 07.00 Presensi PJ Presensi
2.07.00 – 07.45 Pembukaan Sie Acara
- Tilawah
- Sambutan Ketua panitia
- Sambutan Pendamping KARISMA
- Sambutan Dekan dan
Grand Opening ROMANTIS 1430 H

3.07.45 – 08.00 Presentasi MADANI Club Trainer Madani Club
4.08.00 – 08.30 Presentasi KARISMA Ketua KARISMA
5.08.30 – 08.45 Presentasi ROMANTIS Ketua ROMANTIS
6.08.45 – 09.00 Haflah “Nafas RISTEK” Sie. Acara
7.09.00 – 11.00 Training motivasi Sie Acara
“Menjadi muslim luar biasa” Ustd. Sholikhin
8.11.00 – 11. 15 Do'a dan penutup Sie. Acara

Selasa, 14 Juli 2009

Mencari spirit yang hilang


Alangkah banyaknya kuhabiskan waktuku pagi dan petang
untuk perbuatan tak berarti
sedang pada saat itu kain kafanku sedang ditenun
tanpa kusadari

Saudaraku para pengusung kebaikan... hari ini izinkan aku untuk bercerita tentang sebuah malam, yang tak akan pernah kita lupakan, malam yang penuh dengan kehangatan, kehangatan cahaya, karena pada malam itu, para malaikat berkumpul untuk menjaga kita, karena ribuan malaikat saat itu berdo'a kepada sang Rabbul Izzati agar do'a dari para hambaNya dikabulkan. Karena pada malam itu adalah sebuah malam, malam yang penuh dengan energi, energi untuk mengembalikan ruhiyah, mengembalikan spirit yang hilang. Alangkah indahnya malam itu sahabat, dimana kita bisa saling mendo'akan dengan saudara - saudara kita, kita bisa mengarungi samudera kalam Illahi bersama, kita bisa menangis bersama di sepertiga malam terakhir, untuk berdo'a, memohon ampun, dan merajut asa. Malam yang penuh dengan terang - benderang cahaya iman.

Saudaraku..... mungkin kita bisa mengambil hikmah dari kisah sahabat Nabi yang satu ini. Sahabat nabi itu bernama Ka'ab bin Malik. Ada sesuatu yang aneh dirasakan Ka’ab bin Malik. Entah kenapa, sahabat yang begitu dekat dengan Rasul ini merasa enggan untuk segera berangkat bersama yang lain menuju Tabuk. Padahal, hampir tak seorang pun yang luput dari perang besar ini. Semuanya siap ikut. Paling tidak, memberikan sumbangan yang mereka punya. Ada apa dengan Ka’ab?

Selama ini, hampir tak satu pun peluang jihad disia-siakan Ka’ab. Tapi di Tabuk ini, ia merasa kalau ladang gandumnya yang sedikit lagi panen benar-benar menyibukkannya. Ah, nanti saja. Nanti saja, akan saya kejar rombongan Rasul itu. Nanti, dan nanti. Akhirnya, Ka’ab benar-benar tertinggal hingga peperangan yang memakan waktu sekitar satu setengah bulan itu berakhir.

Mungkin, bukan cuma Ka’ab yang sempat merasakan keanehan itu. Kita pun secara sadar atau tidak, pernah merasa ada sesuatu yang mengganjal. Semangat untuk aktif tiba-tiba mengendur. Dan keasyikan pun muncul saat diri cuma sebagai penonton.

Beberapa ulama dakwah menyebut gejala ini sebagai penyakit futur. Sayid Muhammad Nuh misalnya, menyebut lemahnya semangat dakwah yang sebelumnya berkobar-kobar sebagai futur.

Secara bahasa, futur bisa berarti berhenti setelah sebelumnya bergerak. Allah swt. berfirman dalam surah Al-Anbiya ayat 19 dan 20 yang di antaranya menyatakan kalau malaikat tidak pernah futur. “Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada (futur) henti-hentinya.”

Manusia memang bukan malaikat. Al-Insan atau manusia berasal dari kata nasiya yang berarti lupa. Kadar keimanan manusia pun bisa naik turun. Itulah di antara kelemahan manusia. Dan saling memberi nasihat adalah obat agar lupa tidak berakibat fatal.

Masalahnya, tidak semua yang sedang bermasalah bisa lapang dada menerima nasihat. Bahkan bisa jadi, mereka tidak sadar kalau dirinya sedang masalah. Setidaknya ada tiga keadaan yang menunjukkan kalau seseorang itu memang positif futur.

Kedua, ada keinginan untuk selalu menyendiri. Selalu muncul seribu satu alasan agar diri bisa selalu sendiri. Alasannya bisa macam-macam. Mulai kesibukan ekonomi, urusan kuliah, sibuk mengerjakan tugas kuliah, dan sebagainya. Pokoknya, selalu ada halangan dalam berbagi dengan yang lain.

Ketiga, munculnya kepekaan emosi yang berlebihan. Orang jadi mudah tersinggung. Jangankan ditegur, dipuji pun bisa memunculkan kesalahpahaman. Yang ada di benaknya cuma ada pola berpikir negatif. Semua orang selalu salah, kecuali yang benar-benar cocok dengan dirinya. Dari situ pula, muncul takaran siapa yang bicara, bukan apa yang dibicarakan.

Bayangkan jika sebuah amanah dipegang oleh mereka yang punya keadaan seperti di atas. Akan terjadi beberapa kemungkinan. Boleh jadi, amanah akan terbengkalai karena ditinggalkan dengan tanpa beban. Kemungkinan berikutnya, terjadi konflik dalam pos yang diamanahkan. Karena orang yang punya kecenderungan bekerja sendiri sulit bisa menyatu dalam kerja tim.

Betapa tidak nyamannya jika futur menghinggapi diri. Karena itu, perlu kehati-hatian agar tidak terjebak dalam futur. Ada beberapa sebab sehingga seorang mukmin bisa futur. Pertama, berlebihan dalam memahami dan menerapkan ajaran agama.

Ya, kefuturan dalam dakwah memang menjadi hal wajar bagi etiap aktifis dakwah, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menjaga, menghilangkan kefuturan itu supaya tidak berlarut - larut. Mari kita kembali kepada malam yang indah itu, marti kita jadikan malam - malam kita, adalah malam penuh cahaya iman, penuh dengan muhasabah diri, untuk mencharge kembali energi kita yang hilang, unruk mencari energi yang hilang, yaitu energi kesemangatan berdakwah, agar kefutyran dakwah tidak menghampiri kita, mari kita isi ruhiyah kita dengan energi baru, energi iman.

Jumat, 12 Juni 2009

TPQ Al-Hikmah : membentuk generasi qur'ani


Sore itu (Senin, 8/6) seperti biasa di Mushola AL-Hikmah FIK ada kesibukan luar biasa dari para pengurus KARISMA, yaitu mempersiapkan TPQ. para ustadz - ustadzah yang dikomandoi oleh Ustadz Awam Ilmuwan (Kepala TPQ Al-Hikmah) sibuk menata meja tempat TPQ, mempersiapkan materi pelajaran, dan sarana lainnya. Sementara waktu sudah menunjukkan hampir jam 4 sore, nun jauh di seberang jalan utama FIK - FT, nampak sekelompok anak - anak dengan memakai pecis dan jilbab warna biru tampak bersemangat untuk datang ke Mushola FIK, ya mereka adalah santriwan santriwati TPQ Al-Hikmah FIK yang sudah sekitar sebulan belajar di TPQ AL-Hikmah. Setelah sampai di Mushola Al-Hikmah, seperti biasa para santri ini mengucap salam dan mencium tangan para ustadznya dengan penuh takzim, dan memang budaya seperti inilah yang seharusnya dilatih untuk membentuk karakter kepribadian muslim sejak dini. Lalu kemudian, seperti biasanya para santri mengawali rangkaian TPQ Al-Hikmah dengan do'a dan mars anak islam. ".....Islam yes...yes...yes..." begitulah ucapan akhir dari mars anak shalih yang keluar dari mulut para snatri dengan penuh kekompakan. Memang, keberadaan TPQ Al-Hikmah ini adalah merupakan gagasan dari Drs. H. Tri Nurharsono, M. Pd (Pembantu Dekan Bidang sarana prasarana FIK) dan bekerja sama dengan KARISMA FIK selaku penanggung jawab kegiatan dalam rangka proses ekspansi dakwah ke tataran masyarakat umum. Sedangkan tujuan dari adanya TPQ ini adalah untuk membentuk generasai qur'ani yang diawali sejak usia dini. Dan ini adalah bentuk kontribusi nyata bagi k\pembentukan akhlak - akhlak qur'ani dalam diri anak - anak Indonesia, karena ini adalah kepedulian kami... dari KARISMA untuk Indonesia. (red)

Senin, 08 Juni 2009

Sebuah syair untuk saudaraku... para pengusung kebaikan


dakwah....
sebuah kata, yang begitu indah terasa
begitu agung didengar

dakwah....
seuntai kata sarat makna
ada ukhuwah disana
ada tsiqoh disana
ada tadhiyah disana
ada mahabbah disana
ada itsar disana
ada ikhlas disana

dan kita.... para pendakwah
lelah memang...
letih memang
tetapi ingat saudaraku...
lelah - letihmu, keringat darahmu...
akan tergantikan...
dengan mutiara - mutiara yang bersinar
dari sang Rabbul Izzati

Yakinlah saudarakau....

Kamis, 04 Juni 2009

MUKTAMAR Rohis II : Perbaikan Moral Unnes menuju perbaikan Moral Bangsa

Hari Kamis ( 28/05), UKKI, UKM se –Unnes dan Rohis se Unnes mengadakan kegiatan akbar MUKTAMAR Rohis II yang diselenggarakan dengan tema perbaikan moral Unnes. Ada beberapa titik poin yang ditekankan dalam MUKTAMAR Rohis tersebut. Pornografi, Pornoaksi, dan Free Sex, dan perbaikan moral.


Ketika soal pornografi dan pornoaksi, sebenarnya kita juga aga risih lho...Tapi hal ini mau ga mau, kudu kita jelasin. Kenapa? Udah terlalu banyak hal-hal berbau porno di sekitar kita. Apalagi banyak juga orang yang punya nama Porno..Eh salah itu Parno mas...hehehe. Nah, hal-hal yang nyerempet, nyenggol dan nabrak pornografi pun udah tumbuh subur bak lumut di musim hujan (bosan ah jamur terus…). Jadi sebenarnya masalah pornografi bukan rahasia lagi. Segudang hal yang bernafas mesum diobral rame-rame, bahkan ga heran sekarang udah jadi komoditi masal. Kalah deh ikan dan tahu berformalin…

Sobat, ehem…kalo kita amati nih ya..sebenarnya maraknya kasus pornografi dan pornoaksi di bumi tempat kita berpijak ini punya banyak sebab. Salah satu akar masalahnya yaitu, biasnya pemahaman umat. Iya..pemahaman yang bias alias ga jelas. Kita kadang kejebak ama omongan orang yang nyamain antara pornografi dan seni, antara porno dan bisnis, porno dan mode atau antara porno dan hiburan. Itulah ruwetnya demokrasi. Masih ingat lukisan bertajuk Adam dan Hawa lagi nampangin foto kang Anjasmara yang dengan polosnya berpose. Ada sekelompok orang yang ngatakan itu adalah art alias seni…Kita juga ngerti kalo beberapa tahun lalu, negeri ini heboh ama goyang ngebornya Inul Daratista. Yang secara ga langsung menjadi perintis goyang-goyang yang lain (kecuali kursi goyang hehe…), seperti ngecornya Uut Permatasari dan patah-patahnya si Annisa Bahar. Kita sebenarnya ngerti bener kalo hal semacam itu udah termasuk pornoaksi. Tapi, tetep aja ada beberapa orang yang nyebutin kalo hal semacam itu adalah profesionalisme dunia entertainment alias hiburan. Belum lagi kasus akan terbitnya majalah Playboy edisi Indonesia pada Maret tahun ini. Beberapa kalangan ngatakan itu adalah kebebasan pers dalam dunia bisnis. Memang sih, bisnis porno di beberapa negeri, jadi ladang uang yang menguntungkan. Hasil penelitian Forrester Research di Amerika, layanan hiburan orang dewasa (adult entertainment) di negeri kaum Samiri itu, tiap tahunnya mengeruk untung sekitar 50 hingga 200 juta US dolar. Gile…

Tapi keuntungan untuk segelintir orang semacam itu, ga seharusnya membuat kita korbankan harga diri, iman, pikiran dan jiwa penerus negeri Islam. Ga sebanding deh antara uang dan dosa, serta akibat yang disebabin oleh pornografi. Berapa banyak wanita yang jadi korban pemerkosaan dan kehilangan masa depan…??Berapa banyak anak-anak yang dipaksa melacurkan diri…? Apa ga cukup semua kebejatan moral dan etika yang diumbar dan ga jelas kapan berakhirnya…?? Tanya kenapa??

Malahan, seringkali kita yang ga paham, justru akhirnya nuding balik ke pihak yang ngelarang aksi porno bertaburan. Misal ada ulama yang protes karena Agnes Monica ketika tampil ke panggung mesti bergaya seronok dan kebarat-baratan. Kita yang kemakan oleh opini mode, malah nuduh ulama sekarang ga gaul dan serba kuno…walah kok gini to neng.

Sobat, kita kasih gambaran dikit deh. Kalo sebuah pohon punya akar yang rapuh, ga bakal deh pohon itu bisa bertahan lama. Kena banjir dikit aja bakalan tumbang dan kebawa air. Seperti Hadits Rasulullah SAW, “Sesungguhnya orang yang di dalam dadanya tidak terdapat ayat Al Qur’an sama sekali, ia bagaikan rumah yang roboh.” (HR. At Thirmidzi). Begitu juga ama pondasi pemahaman kita. Kita yang ga paham dengan larangan pornografi dalam Islam, akan gampang kebawa arus omongan orang lain. Yang parah, malahan kita merasa Islam ga ngatur tentang larangan pornografi dan pornoaksi, dan berbalik nentang para ulama yang mengharamkan hal itu. Bujubuset…ga salah tuh…

By the way, sebab lain yang jadiin pornografi dan pornoaksi semakin meluber di negeri kita adalah ga adanya aturan yang jelas tentang apa itu pornografi dan pornoaksi. Meski UU anti-pornografi sedang dibahas, tetap aja banyak ngalami kebuntuan karena ga adanya pemahaman yang jelas tentang apa itu porno. Beberapa pengamat media, semisal Bang Ade Armando asal Universitas Indonesia ngakui sendiri akan hal itu. Dia mengatakan kalo batasan pornografi adalah yang melanggar batas-batas kesusilaan dan ada unsur membangkitkan birahi. Nah, disinilah problemnya. Bila ini yang dijadikan pijakan, malah UU yang dibuat akan kembali bias. Soalnya tiap negara memiliki perbedaan budaya dan etika, dan ga dikit yang saling tolak belakang. Semisal, kalo di Amerika memakai bikini di pantai adalah hal yang lumrah, sedangkan disini merupakan sebuah hal yang tabu. Bila di Denmark punya alasan kebebasan pers dan nggambarin karikatur Rasulullah (moga Allah membalas perbuatan mereka..), maka di negeri kita, kebebasan semacam itu dinilai pro dan kontra. Meski tanggal 6 Februari 2006 kemaren Polda Metro Jaya menyita ratusan tabloid, majalah dan VCD porno, namun otak-otak berduit di belakangnya masih aja kipas-kipas sambil duduk di kursi goyang, sambil minum kopi dan makan pisang goreng. Walah…jangan sampe deh penegakan hukum jadi fantasi sesaat…

Back to Islam, menyelamatkan manusia

Sobat, Islam sebagai Din yang kafah, jauh-jauh hari udah ngasih aturan yang jelas tentang hal ini. Di ilmu fiqh aja, kita udah kenal dengan apa itu aurat dan batasannya. Untuk laki-laki, aurat adalah bagian pusar hingga lutut, sedang untuk wanita adalah seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan. Nah, aurat ini ga boleh diumbar dengan alasan apapun. Khususon buat kamu-kamu yang udah baligh alias gede. Ini merupakan sebuah aturan preventif alias penjagaan terhadap individu manusia, supaya ga kejebak di lembah porno.

Di bagian individu yang lain, Islam ngewajibin pemeluknya untuk mengkaji Islam secara mendalam. Sehingga tiap muslim terbentuk pemikiran dan perbuatan yang Islami. Ga asal seruduk aja. Bahkan kita dituntut untuk selalu ndekatin diri pada Allah tiap saat, karena Allah akan makin menjaga diri kita. Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang hamba mendekat padaku sejengkal, Aku mendekatinya sehasta. Jika ia mendekati-Ku sehasta, Aku mendekatinya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku mendekatinya dengan berlari. (Shahih Bukhari, Juz XI/199). Ya Allah….

Di masyarakat, Islam punya peran untuk nyatukan pemikiran, perasaan dan aturan di masyarakat supaya menjadi satu dalam Islam. Kita paham bener gimana Islam dulu bisa mempersatukan semua kabilah di jazirah Arab, yang sebelumnya saling benci dan saling berperang. So, ngelihat baik dan buruknya segala sesuatu berdasar Islam. Bukan pada adat atau budaya. Karena lagi-lagi bakal bias alias ga jelas…Apalagi dalam Al Qur’an, kita diwajibkan mengimani seluruhnya, bukan hanya sebagian. Kalo Islam mewajibkan sholat, Islam juga melarang kita berjudi. Kalo Islam mewajibkan puasa, Islam juga ngelarang kita mengumbar aurat. Allah SWT berfirman, “Apakah kamu mengimani sebagian isi Al Kitab (Al Qur’an) dan menginkari sbagian yang lain? Tidak ada balasan bagi orang yang berbuat seperti itu, selain kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat, mereka diberi siksa yang amat berat. Allah tidak lengah dengan apa yang kamu perbuat.” (TQS. Al Baqarah: 85). Bila masyarakat udah punya pemikiran, perasaan dan aturan yang satu..tenang deh kita tinggal di kampung kita.

Di pemerintahan, Islam mewajibkan tiap pemimpin untuk tunduk ama aturan Islam. Bukan yang lain. Allah SWT berfirman, “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka dengan apa yang diturunkan oleh Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu. (TQS. Al Maidah: 49). Gimana nih penguasa? Allah udah ngasih warning loh, kalo kita ga tegas ama kemaksiatan…Rasulullah SAW juga bersabda, “Sebaik-baik pemimpin adalah mereka yang mencintai kalian, dan kalian pun mencintainya. Seburuk-buruknya pemimpin adalah mereka yang kalian benci dan merekapun membenci kalian.” (HR. Muslim).

Nah sobat, masalah pornografi bukan cuma urusan pribadi. Sebab, ini juga nyantol di masyarakat dan jadi polemik di negara. Maka udah jelas, kita kudu kembali ke Islam…biar umat bisa diselamatkan, alias ga punah. Bila enggak..siap-siap aja deh ngadapi rapuhnya iman, hancurnya keluarga, bobroknya masyarakat dan jatuhnya negara di depan mata. Wallahu ‘alam. (Dwikz)