Upgradding KARISMA

Semangat KARISMA

Punggawa KARISMA

Sehangat Bersama keluarga

Ngumpul bareng Annisa

Jum'at galau? Yuk Ngumpul Bareng Annisa

Blogroll

“Jauhilah neraka walupun hanya dengan (sedekah) sebiji kurma, kalau kamu tidak menemukan sesuatu, maka dengan omongan yang baik.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim.)| “Sungguh luruskanlah shaf kalian, atau (jika tidak) Allah akan benar-benar menimbulkan perselisihan di antara wajah-wajah kalian.” [HR Al Bukhari (177) dan Muslim (436)] | “Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804] | Al-Ghazali :“Berteman & Bergaul dengan orang baik akan mewariskan sikap baik. Karena tabiat manusia cenderung selalu meniru dan mengikuti (Tuhfatul Ahwadzi, 7/42)

Kamis, 24 Oktober 2013

KARATEKA Edisi Thoharoh


Bersama Ust.Giyanto
KARATEKA (Kajian Rutin Mahasiswa) selalu hadir 2 minggu sekali, KARATEKA ini adalah salah satu program kerja KARISMA dari Departement PP (Pembinaan dan Pengkaderan). Kemaren acaranya di gelar di depan F1 Fakultas Ilmu Keolahragaan, sempriwing banget ^^ sore hari anginnya sepoi-sepoi (karena emang acaraanya selalu outdoor) duduk manis, dapat materi dari pak Ustadz yang luar biiasa yaitu Ustadz giyanto, dapat snack, bertemu temen banyak, gratis pula. Sungguh itu salah satu secuil nikmat Allah buat kita ( ucap Alhamdulillah) sehingga dapat hadir di  majlis ilmu yang semoga mendapat berkah dari Allah. . .Amin ^^

Wah... islam itu memang agama yang sempurna, segala sesuatu yang menyanggut kehidupan kita (manusia) akan diatur di dalam islam melalui Al-quran dan hadist tentunya. Nah, di KARATEKA sore kemaren membahas tentang Thaharoh. Thaharoh itu yang dalam bahasa Indonesia itu artinya bersuci. Sesungguhnya, cakupan thaharah sendiri sangatlah luas mungkin untuk membahas sampai selesai butuh waktu 7 hari 7 malam bahkan itu pun mungkin juga kurang. Karena keterbatassan waktu pada karateka kemaren hanya membahas menganai air yang suci, najis dan binatang yag halal dan haram. Eh, ternyata ada air yang suci tapi tidak mensucikan, air bekas wudhu kita itu salaah satunya. Haduh...ketika kita wudhu kemudian ada tetesan air dari wajah kita yang jatuh ke air wudhu yang akan kita gunakan untuk membasuh ke wajah kita lagi, maka akan menjadikan wudhu kita tidak sah. Wah, makanya ketika wudhu kita harus bener teliti ya.. karena kalo wudhu kita nggak sah maka sholat kita juga tentunya tidaak sah (wallahu a’lam). Kemudian kemaren juga dijelaskan tentang binatang yang halal dan haram. Eh, kadang mungkin juga masih ada yang bingung kan mengenai kepiting itu halal apa haram, di jelaskan kemaren bahwa kepiting itu adalah binatang yang halal untuk dimakan karena kepiting bukanlah binatang ampibhi, karena kepiiting tidak bisa bertahan hidup di darat dalam waktu yang lama, sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun lain halnya dengan binatang ampibhi seperti buaya ataupun kodok, mereka bisa bertahan hidup dalam jangka waku yang lama ketika di darat.
Inilah sedikit cuplikan materi yang didapat dari KARATEKA selasa 22 oktober 2013, semoga bermanfaat, pokoknya ketika kita datang de KARATEKA insya Allah nggak ada ruginya deh, banyak manfaat yang didapat ( wow banget pokoknya). Nah, daripada pas selasa sore nggak tahu mau ngapain, mending ikut KARATEKA aja  ya he...^^
_Departemen Syiar KARISMA FIK 2013_

Minggu, 21 Juli 2013


Senandung Ku  Untuk Ramadhan
                Malam ini hujan membasahi jendela. Denting suara rintikannya mengalun merdu bagai simfoni indah menyatu dengan malam Ramadhan penuh berkah. Setiap tetesnya menggoreskan cerita tentang keikhlasan kata yang tak sempat diucapakan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. Dan malam ini akan ku goreskan secercah cerita di atas kertas putih tentang keberkahan di bulan Ramadhan ini.
            PKM FIK Minggu, Juli 2012. Ada sesuatu yang beda disana. Biasanya tak seramai itu. Iya.. satu lagi agenda yang berhasil ditunaikan oleh Departemen Syiar, KARISMA FIK UNNES untuk mengisi bulan Ramadhan ini agar menjadi lebih berkah. Agenda ke dua ini adalah Festival Anak Muslim (FAM). Acara ini berhasil terselenggara berkat kerjasama dengan HIMA PGPJSD.
Dalam acara FAM ini ada 3 lomba yang diselenggarakan yaitu Lomba Adzan, Mewarnai dan Pildacil. Semuanya diikuti oleh anak-anak SD/MI/TPQ dari sekitar SD Sekaran. Setelah sebelumnya kami panitia telah mengedarkan surat serta pamphlet ke sekolah-sekolah sekitar Sekaran mengenai acara FAM ini.
Pukul 08.00, Matahari baru saja sepenggalan naik ke langit pagi. Embunpun masih merajut kasih di dedaunan. Tapi di PKM FIK sudah mulai berdatangan para peserta FAM. Wajah-wajah polos nan lucu dengan berbagai karakter memenuhi lantai bawah PKM. Semuanya berpadu dalam kegembiraan. Namun sebelum acara dimulai terlebih dahulu di adakan Pembukaan di lantai dua PKM FIK. Seluruh peserta beserta bapak atau ibu guru pendamping, berduyun-duyun menaiki anak-anak tangga menuju lantai dua. Kaki-kaki kecil itu melangkah dengan penuh semangat, meski agak kepayahan melangkah, tapi berhasil juga menaiki anak tangga demi anak tangga yang berbaris rapi menjulang ke atas.
Pada acara pembukaan ini terlebih dahulu dibacakan tilawah, kemudian baru sambutan-sambutan. Semuanya menjadi lengkap tatkala bapak Nasukha dapat menghadiri dan memberikan sambutan di depan sekaligus membuka acara FAM. Saya tak dapat mengungkap secara lebih gamblang mengenai acara pembukaan ini karena saya sebagai sie acara sekaligus PJ Lomba Mewarnai wara-wiri di bawah hhehehe J
Setelah acara pembukaan selesai, para peserta mulai turun dan dikondisikan ke tempat perlombaan masing-masing. Untuk lomba Pildacil diselenggarakan di lantai 2 PKM, lomba Mewarnai diselenggarakan di bawah dekat tangga, sedangkan untuk Lomba Adzan sendiri diselenggarakan di Mushola FIK tercinta, markas besar KARISMA. Untuk masing-masing PJ ditugaskan untuk mendampingi peserta sampai kegiatan selesai. Begitu juga saya dan Idel harus dan wajib mendampingi adik-adik lucu dan imut sampai lomba mewarnai selesai. Namun sebelum acara dimulai terlebih dahulu di undi untuk mendapatkan nomor peserta. Setelah itu baru saya berkeliling table to table untuk mendata sekaligus mecocokkan nama peserta dengan nomor undian yang telah didapat. Ada perasaan bahagia ketika aku mulai mendekati mereka. Bertanya nama, asal sekolah. Sesekali kuselingi dengan guyonan-guyonan kecil. Rasanya senang bisa tertawa bersama mereka.
Di antara semua peserta lomba mewarnai ada satu peserta yang menjadi ikon dalam lomba mewarnai ini. Tampaknya setiap agenda yang berhubungan dengan anak kecil selalu saja ada ikon utama, seperti agenda baksos beberapa waktu lalu Priyantolah yang menjadi ikonnya.Keishia namanya, ku anugerahkan dia sebagai ikon utama karena gayanya berjilbab hampir sama dengn gaya berjilbab dengan anak remaja sekarang. Saya pun kalah, hhh J Akhirnya kami para panitia yang sedang duduk-duduk di tangga sering memanggilnya sebagai hijabers.
Karena acara Pembukaan tadi agak sedikit molor serta pengondisian peserta yang agak lama. Acara lomba mewarnai pun agak mundur. Alhasil lomba mewarnai baru bisa di mulai pada pukul 09.45. Waktu untuk perlombaan ini adalah 1,5 jam. Jadi, nanti acara selesai pukul 11.45. Para peserta mulai mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk mewarnai, seperti pensil warna, crayon, dan lain-lain. Sambil membagi gambar Kaligrafi yang akan diwarnai, saya melanjutkan untuk mendata nama-nama peserta yang belum sempat terdata sebelumnya. Tak lama setelah itu saya segera pergi, ku biarkan mereka berkutat dengan apa yang ada di hadapan mereka, berimajinasi setinggi-tingginya, berkreasi seindah-indahnya.
Sembari kegiatan berlangsung, para juri yang sudah datang sebelumnya mulai berembung mengenai bagaiman teknis penilaiannya nanti. Setiap perlombaan akan ada 2 juri yang siap untuk menilai penampilan para peserta. Untuk acara lomba mewarnai sendiri jurinya adalah Akh Dony Kusuma Ari Wibawa serta Ukhti Jazimah dari jurusan PG PAUD. Ketika para juri berembug mengenai teknis penilaiannya, terdapat wajah-wajah kebingungan di muka para juri. Pasalnya ada 3 peserta lomba mewarnai yang sudah kelas 6 SD. Padahal persyaratannya kemarin, peserta lomba mewarnai adalah kelas 1 sampai kelas 3. Sebelumnya beberapa, pendampingpun ada yang protes, mengapa anak kelas 6 SD yang boleh ikut serta sebagai peserta. Mereka khawatir jika, peserta yang masih kelas 1-3 kalah pengalaman di bandingkan dengan peserta kelas 6 yang sudah banyak pengalaman dan dimungkinkan lebih mengetahui bagaiman teknis pewarnaan gambar yang baik. Namun, beberapa dari kami sudah berusaha memberikan penjelasan kepada para bapak dan ibu pendamping peserta tadi berkaitan dengan hal ini. Dan akhirnya para juri memutuskan untuk tetap penilaian dilakukan secara keseluruhan namun, natinya 3 anak tadi hasilnya disendirikan dipilih salah satu yang paling bagus. Toh nyatanya kemungkinan tidak mesti gambar mereka lebih bagus dibandingkan dengan anak-anak kelas 1-3. Bisa saja nanti yang memenangkan perlombaan ini adalah satu diantara adik-adik kecil lucu nan lugu itu.
Selama kegiatan berlangsung, saya sebagai pengamat duduk di atas anak tangga paling bawah sambil memantau perlombaan. Ku amati air muka mereka satu persatu, dari yang barisan paling depan sampai baris paling belakang. Roman-romannya mereka sedang serius memoles gambar Kaligrafi dengan pensil-pensil warna atau crayon yang telah mereka bawa. Tangan-tangan kecil mereka menari-nari di atas kertas. Menutup fragmen putih bersih dengan berbagai warna indah menurut kreasinya sendiri. Berayun dari pensil warna yang satu ke pensil warna yang lain. Semuanya terlihat telaten menurut usia mereka.
Tiga puluh menit telah berlalu, para juri mulai berkeliling melihat-lihat hasil polesan para peserta. Sesekali diselingi guyonan dengan pertanyaan yang nyeleneh . Alhasil adik-adik pun tertawa lepas sambil tetap melanjutkan mewarnai gambar mereka. Ini adalah sebuah petikan guyonan yang berhasil saya abadikan dalam memori ingatan saya. Tepatnya guyonan ini diceletukan oleh Akh, Dony
 “Kamu kelas berapa?” tanya Akh. Dony kepada salah seorang peserta anak perempuan berpipi tembem layaknya bakpao.
 “Kelas 1 “ jawab si kecil berpipi tembem.
 “Apa kamu kelas 1 SMA ???, Wah hebat”
“Nggak, aku kelas 1 SD” jawab si pipi tembem menimpali ucapan Akh. Dony. Sontak pipi tembem tertawa. Mungkin menurut kita yang sudah dewasa guyonan itu garing banget. Tapi bagi mereka itu sesuatu yang lucu. Pasalnya kan si pipi tembem masih kelas 1 SD, eh malah dianggap kelas 1 SMA, mungkin seperti itu jalan pemikiran mereka. Heheheh J
Selama perlombaan berlangsung ada beberapa peserta yang menarik perhatian saya. Yang pertama, adalah dua anak laki-laki yang duduk di paling depan. Tampaknya mereka berkolaborasi menuangkan ide mereka dalam mewarnai/ lebih tepatnya saling melihat hasil pekerjaan satu sama lain. Terbukti hasil mewarnai mereka hampir sama perpaduan warnanya. Ketika mereka sedang saling lihat, tanpa sengaja mereka melihat saya yang sedang senyum-senyum melihat tingkah lucu mereka. Alhasil mereka menghentikan konspirasi mereka dan menunduk malu sambil tertawa dan terus melanjutkan mewarnai gambar mereka. Namun tetap saja, beberapa saat kemudian mereka tetap melancarakan aksinya dan saya hanya berpura-pura tak melihatnya. Hihihi lucu J
Dan yang ke dua adalah sesosok anak kecil berbaju putih, matanya agak sipit yang duduk di pojok Tenggara dekat dengan meja resepsionis. Ku amati teknik mewarnainya, sungguh berbeda dengan anak-anak seusianya termasuk 3 anak kelas 6 tadi. Cara memadukan warnanya pun sungguh bagus. Tangan lentiknya lihai menari-nari di atas kertas. Ku prediksikan dia yang akan menjadi juara satu nanti.
Detik demi detik, menit demi menit telah berlalu, para juri mulai sibuk berkeliling dari satu meja ke meja yang lain untuk mulai melakukan penilaian. Akhirnya waktu pun habis. Para peserta sudah mulai berdiri dan berfoto terlebih dahulu dengan hasil karyanya sebelum diserahkan kepada saya. Namun, kala itu ada satu orang peserta lagi yang belum selesai. Saya coba tenangkan dia agar tidak gugup. Saya duduk di sampingnya bersama Akh. Dony di sisi yang lain menungguinya sampai selesai. Proses pengerjaan di akhiri dengan penyapuan hasil pekerjaan dengan sejenis benda mirip sapu yang bentuknya hampir mirip dengan alat yang digunakan oleh para perempuan untuk mem-blash on pipi mereka dengan bubuk merah muda (mungkin sih, karena jujur saya juga tidak begitu paham dengan hal-hal seperti itu heheheh J). Seperti para peserta yang lain, sebelum pekerjaannya diserahkan kepada saya, terlebih dahulu dia berfoto dengan hasil pekerjaannya. Meskipun dengan senyum yang agak dipaksakan, mungkin karena adiknya takut. Tapi, tak apalah akhirnya hampir tuntas tugas saya. Setelah semuanya terkumpul, saya serahkan semua hasil pekerjaan dari para peserta ke pada juri agar, mereka bisa lebih leluasa dalam menilai.
Sambil menunggu hasil pengumuman, para peserta dikondisikan untuk segera naik ke lantai dua PKM untuk mengikuti acara selanjutnya, yaitu pembagian doorprise. Ketika sampai di sama ternyata Lomba Pildacilnya masih belum selesai. Jadi, saya bersama para peserta lomba iAdzan dan Mewarnai menikmati terlebih dahulu aksi para peserta dalam menyampaikan dakwahnya. Dengan berbagai gaya khas mereka masing-masing membuat saya tertawa geli. Ada juga yang meniru gaya Ustad Maulana. Mereka terlihat percaya diri dan santai tanpa rasa grogi membawakan tema dakwah yang mereka pilih. Mungkin kalau saya yang disuruh berdiri di depan, belum tentu bisa dan mungkin tidak bisa sebagus, sepercaya diri mereka dan senarsis mereka hehehe J.
Peserta yang tampil tadi, ternyata peserta terakhir. Acara dilanjutkan dengan pembagian doorprise. Acara sepenuhnya dihandel oleh MC. Saya salut sama MCnya tak sedetikpun acara mereka biarkan krik-krik.
Setelah doorprise habis, hasil penilaianpun sudah siap dibacakan. Satu persatu juara mulai maju ke depan untuk menerima hadiah berupa trofi dan piagam penghargaan. Semuanya terlihat gembira baik yang tidak mendapatkan juara maupun yang menjadi juara, larut dalam sebuah kegembiraan. Betapa indahnya kebersamaan J. Ketika saya rasa sinyal-sinyal acara akan segera selesai, yakni diberikannya bingkisan kepada para juri yang telah bersedia meluangkan waktu mereka untuk menjadi juri di acara FAM ini, saya segera turun ke bawah menuju meja resepsionis untuk membagikan piagam penghargaan kepada peserta yang belum mendapatkan juara. Beberapa saat setelah saya turun para peserta beserta para guru pendamping dan orang tuanya berduyun-duyun menuruni anak tangga. Piagam penghargaan saya bagikan secara kolektif tiap sekolahan agar lebih mudah.
PKM pun mulai sepi, karena para peserta sudah mulai meninggalkan tempat acara. Sayup-sayup suara adzan Dzuhur memanggil kami para muslim agar segera menunaikan kewajiban untuk Shalat Dzuhur. Sebagian dari panitia ada yang shalat terlebih dahulu dan sebagian yang lain naik ke lantai dua untuk melakukan evaluasi kegiatan. Setelah selesai shalat kamipun segera menuju lantai dua PKM untuk mengikuti evaluasi. Ternyata setelah kami sampai di sana evaluasinya hampir selesai. Acara kemudian dilanjutkan dengan Karisma Award yang diselenggarakan ole PH. Ada 5 kategori yang diakan diapresiasi , yaitu Pengurus Ikhwan terbaik angkatan 2011 , Pengurus Akhwat terbaik tahun 2011, Pengurus Ikhwan terbaik tahun 2012, Pengurus Akhwat terbaik tahun 2012, serta Departemen terbaik selama setengah kepengurusan ini.
Para pemenangnya pun mulai dibacakan. Untuk kategori pengurus Ikwan terbaik tahun 2011 dan 2012 dibacakan oleh Akh. Sustiyo Wandi yang juga merupakan Alumni Karisma. Sedangkan, untuk Pengurus Akhwat terbaik tahun 2011 dan 2012 dibacakan oleh Ukhti Evi. Serta Departemen Terbaik dibacakan oleh PH.
Pengurus Ikhwan terbaik tahun 2011 jatuh kepada Akh. Sholehudin dari Departemen PP, sedangkan Pengurus Ikhwan terbaik tahun 2012 jatuh kepada Teguh Budi Sulistya dari Departemen Humas. Kemudian untuk Pengurus Akhwat terbaik tahun 2011 jatuh kepada Ukhti Nur Arifatun Nuzzilah atau yang sering kita panggil Ukhti Nuzzi dari Departemen Humas, sedangkan untuk Pengurus Akhwat terbaik tahun 2012 jatuh pada saya sendiri dari Departemen PP. Heheh J Sumpah nggak nyangka..
Sementara ini skor imbang 2-2 antara Departemen Humas dan PP. Dan saat-saat saling mendebarkan, siapakah yang akan mendapatkan piala bergilir untuk Kategori Departemen Terbaik. Dan akhirnya kategori  Departemen Terbaik diperoleh oleh Departemen Humas. Huhuhu J Ya sudahlah. Mungkin belum rezekinya,, PP jangan berkecil hati ya tetep semangat heheh J
Akhirnya Alhamdulillah serangkaian acara dari pagi sampai siang ini berjalan lancar. Acara evaluasi ditutup dengan bacaan hamdalah bersama-sama. Alhamdulillahirobbil’alamin J. Namun sebelum pulang semua panitia membersihkan PKM terlebih dahulu sambil mengemasi peralatan yang sudah tidak digunakan lagi. Setelah semuanya beres, kami mulai melangkahkan kaki ke kos masing-masing untuk sekedar melepas penat.
Sekian, ku akhiri senandungku untuk bulan Ramadhan kali ini. Tetaplah jadi insan yang bermanfaat bagi sesama. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang dapat bermanfaat bagi sesamanya. Dan semoga di bulan Ramadhan ini kita semua mampu meraih Ridhonya. Amin. J



                                                                 SEKIAN 

Selasa, 16 Juli 2013


SENJA BERCERITA DI TANJUNG MAS
                Hari ke 6 Ramadhan tahun ini terasa  sangat berbeda, terutama bagi kami  anggota KARISMA FIK sendiri. Pasalnya moment-moment seperti ini jarang sekali terjadi, tatkala sebagian besar anggota KARISMA bisa berkumpul bersama dalam satu acara yang sama pula. Padahal biasanya kami hanya berkumpul bersama dalam acara RAKER KARISMA.
Senin, 15 Juli 2013. Cerita indah penuh makna telah kami ukir bersama.Indahnya sebuah kebersamaan dan berbagi bersama anak yatim bisa kami dapatkan sekaligus dalam acara BAKSOS. Agenda BAKSOS ini diselenggarakan oleh salah satu departemen di KARISMA yaitu Departemen Syiar dan didukung oleh PKPU , LAZIZ, dan TOHA PUTRA. Acara BAKSOS ini kami selenggarakan di daerah Kompeks Asrama PJKA Sidodadi Kelurahan Tanjung Mas.
Cerita ini pun kami mulai dari Mushola FIK, kami berkumpul dahulu di Musholla FIK pada pukul 11.30 untuk mempersiapkan keberangkatan sekaligus Shalat Dhuhur berjamaah.Setelah selesai shalat sekitar pukul 12.30 kamipun mulai bertolak ke Tanjung Mas.Dari sinipun indahnya kebersamaan dan kehangatan bersama keluarga KARISMA sudah mulai terasa. Kami semua berangkat bersama-sama dengan tujuan yang sama , sama-sama ingin berbagi bersama adik-adik yatim piatu di daerah Tanjung Mas. Meskipun kami menggunakan kendaraan yang berbeda, karena sebagian besar akhwatnya menggunakan mobil BKOM sedangkan yang ikhwan menggunakan sepeda motor. Tapi itu semua sama sekali tak mengurangi rasa kebersamaan kami. Toh nyatanya kami tetap bisa berangkat bersama-sama meskipun di dalam kendaraan yang berbeda.
Teriknya sinar matahari di siang ini mengiringi perjalanan kami ke Tanjung Mas.Lalu lalang kendaraan serta semilir angin di tengah hari yang cukup panas, semakin menambah semangat kami untuk cepat bisa sampai ke tempat tujuan. Dan akhirnya setelah sekitar setengah jam lamanya kamipun sampai mulut gang yang cukup lebar di Kelurahan Tanjung Mas. Kami semua turun dari mobil dan menurunkan barang-barang yang akan kami sumbangkan untuk adik-adik nanti. Untuk sampai ke Balai Desa yang merupakan tempat penyelenggaraan BAKSOS ini , kami dipandu seorang ibu paruh baya yang rumahnya memang berada disekitar mulut gang. Dengan tergopoh-gopoh beliau bersedia memandu kami ke Balai Desa, menyusuri jalan-jalan kecil yang agak becek akibat banjir Rob yang sering terjadi di kelurahan Tanjung Mas.Karena kompleks kelurahan Tanjung Mas ini berdekatan dengan laut, jadi tak heran jika sering terjadi banjir Rob di daerah ini. Sepanjang perjalanan melihat kedaan lingkungan tempat tinggal warga, tampaknya kami yang sebagian besar calon Sarjana Kesehatan Masyarakat mempunyai alur pemikiran yang sama. Satu hal yang terbersit dalam benak kami, bahwa kesehatan lingkungan di Tanjung Mas ini masih kurang. Terbukti dengan buruknya  saluran irigasi air yang pada akhirnya mengerucutkan pemikiran kami bahwa sanitasi lingkungannya masih kurang. Saat itulah jiwa-jiwa kesehatan masyarakat kami mulai muncul, terbukti dengan terdengar salah seorang dari kami menyeletuk berkeinginan mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan di Tanjung Mas ini.
Sekitar satu menit kamipun sampai di Balai Desa. Kami segera masuk dan mempersiapkan segala perlengkapan yang akan kami gunakan nanti untuk menyambut adik-adik. Namun sebelum acara baksos dimulai, sebenarnya ada satu agenda lain yang akan kami selenggarakan terlebih dahulu, yaitu acara Temu Alumni yang juga merupakan kegiatan yang diagendakan oleh Departemen Syiar KARISMA. Acara temu alumni ini rencananya akan diisi dengan sharing-sharing bersama para alumni karisma dengan pengurus karisma tahun ini, namun sayangnya hanya 2 orang saja yang bisa hadir yaitu Ukhti Evi dan Akhi Dedy Saputra, mantan ketua KARISMA tahun 2011. Tak apa , karena nyatanya acara temu alumnipun berjalan dengan lancar meskipun ala kadarnya.
Sayup-sayup suara adzanpun mulai berkumandang, memanggil-manggil kami agar segera menjalankan salah satu kewajiban kami sebagai seorang muslim. Sejenak kami terdiam menunggu  sampai suara adzan selesai. Hingga akhirnya kami melaksanakan shalat Ashar berjamaah di Musholla terdekat.
Setelah selesai shalat sekitar pukul 15.25 , acarapun kami lanjutkan, seketika itu para adik-adik yatim piatu pun sudah mulai berdatangan . Wajah-wajah polos nan lugu itu mampu mengoyak nurani kami hingga bergetar hati ini. Adik-adik yang datang ternyata dari berbagai kelompok umur, ada yang PAUD, SD, SMP hingga SMA pun ada. Semuanya menyemburatkan wajah- wajah bahagia seolah-olah mereka sama sekali tidak mempedulikan dan terbebani dengan status mereka saat ini. Kamipun menyambutnya dengan bahagia pula, ternyata niat baik kami mendapat antusiasme yang cukup tinggi dari adik-adik ini.Berbagai perwakilan pihak yang mendukung acara inipun sudah mulai berdatangan, dari LAZIZ, PKPU dan TOHA PUTRA, semuanya hadir untuk berbagi bersama kami.
Acarapun kami mulai, seperti biasa acara kami awali dengan tilawah, kemudian sambutan-sambutan, sekapur sirih yang pertama disampaikan oleh Akh Rizky selaku ketua KARISMA kemudian yang kedua adalah sambutan dari Ibu Widodo selaku perwakilan dari pihak adik-adik yatim piatu ini serta dari pihak PKPU. Tampaknya ibu Widodo ini merupakan salah satu orang yang bertanggung jawab terhadap para anak-anak yatim piatu di kelurahan Tanjung Mas.
Setelah sambutan selesai, acara dilanjutkan dengan pemberian sumbangan secara simbolis oleh pihak KARISMA yang diwakili oleh Akh Rizky dan Akh Amir selaku Ketua Departemen Syiar dan dari pihak LAZIZ diwakili oleh Akh David serta dari pihak PKPU dan TOHA diwakili oleh Pak Priyanto kepada 5 anak-anak yatim piatu. Dari ke 5 anak – anak yang mewakili, tampaknya Priyantolah yang menjadi ikon utama, karena namanya sama dengan perwakilan dari pihak PKPU dan TOHA PUTRA yaitu bapak Priyanto. Jhehehehe dan setelah itupun nama Priyanto jadi sering disebut. Melaju ke acara yang selanjutnya yaitu Games , yang dipandu oleh Ukhti Dwi dan Ukhti Uci selaku Sie Acara . Awalnya sih adik-adik masih pada malu-malu, tapi lama-kelamaan Ukhti Dwi dan Ukhti Ucipun berhasil mengambil hati mereka. Games nya kali ini adalah estafet sedotan untuk mengumpulkan karet gelang sebanyak-banyaknya. Karena jumlah adik-adik semuanya ada 30 anak, jadi mereka dibagi menjadi 3 kelompok , 2 kelompok akhwat dan 1 kelompok ikhwan. Permainan ini juga dimeriahkan oleh kakak-kakak KARISMA yang dengan senang hati ikut andil menjadi peserta dalam permainan ini.Ditengah keramaian itu ada satu pemandangan yang mampu membuat hati ini terenyuh , hingga akhirnya bulir-bulir air dari sudut mata jatuh begitu saja, yaitu ketika seorang anak laki-laki yang berusia sekitar 8 tahun menggendong adiknya yang masih berusia 2 tahun, padahal posisinya saat itu akan ikut permainan estafet sedotan. Dengan susah payah tubuh mungil itupun berusaha membawa tubuh mungil lainnyadalam dekapannya. Membawanya kesana kemari, tanpa wajah kesal apalagi marah, semuanya terlihat ikhlas dan penuh kasih sayang.Betapa istimewanya mereka, tak heran jika Allah dan Rosulullah menempatkan mereka pada keadaaan yang istimewa pula.
Permainanpun dimulai , semuanya tampak ceria berusaha meletakkan karet gelang di sedotan yang di taruh dimulut mengopernya ke teman dibelakangnya sambil tangannya bersikap “ngapurancang” dibelakang tubuh terus hingga ke teman yang paling belakang yang bertugas mengumpulkan karet gelang yang berhasil sampai ke belakang dengan sukses. 15 menit berlalu permainanpun telah selesai, tibalah saatnya pada sesi penghitungan hasil dan pengumuman pemenang lomba serta pembagian Door Prise.Dan akhirnya didapatkan satu juara yaitu dari kelompok adik Dwi, heheh pantesan menang namanya mirip sih sama Ukti Dwi heheh J. Meskipun sebenarnya ini tidak murni, melainkan ada konspirasi tersembunyi dibelakang yang telah dilakukan oleh Akh Eko dan Akh Alim dengan memindahkan karet gelang yang terkumpul di belakang kelompok akhwat dari KARISMA untuk disebar luasakan ke kelompok adik-adik. Huh dasar….  Tapi tak apa semuanya terlihat bahagia.
Pada pukul 16.45, acara selanjutnya yaitu Taujih dari pihak LAZIZ. Bahasa yang digunakan oleh Pak Ustad cukup lugas dan mudah dimengerti apalagi disela-sela pemberian taujih ini diselingi dengan acara pijit-pijitan serta guyonan-guyonan yang pada akhirnya  semakin menghangatkan suasana yang telah tercipta. Rona-rona kebahagiaan memancar dari wajah-wajah polos mereka, dengan berbagai macam ekspresi lucu.Indah bukan??? Tak sedikitpun kami lewatkan moment-moment indah yang telah tercipta, setiap mozaiknya telah kami abadikan lewat fragmen- fragmen kamera digital yang kami bawa. Hingga siap kami rangkai menjadi sebuah cerita dalam kanvas kosong hidup kami.
Saking larutnya kami dalam kebahagiaan ini, tak terasa adzan maghribpun berkumandang.Itu artinya tibalah saatnya bagi kami untuk berbuka puasa bersama.Takjilpun segera dibagi, ada es buah serta makanan ringan yang kami bawa.Riuh rendah suara kami bukan terdengar sebagai kebisingan tiada arti, tapi malah terdengar seperti harmoni indah yang menyenangkan hati.Setelah makan takjil kamipun berencana untuk shalat Maghrib berjamaah dulu sebelum makan besar, namun karena adik-adik yang akhwat tidak membawa perlengkapan shalat jadi mau tidak mau makanan buka puasanya dibagi terlebih dahulu.Namun, adik-adik yang ikhwan tetap melaksanakan shalat berjamaah dengan kakak-kakak yang ikhwan pula serta sebagian panitia yang akhwat juga ikut shalat berjamaah terlebih dahulu dan yang sebagian lagi tetap di tempat untuk menemani adik-adik yang akhwat berbuka puasa terlebih dahulu.
Tak terasa sudah pukul 18.30, setelah sebagian yang lain dari para akhwat kembali ke Balai Desa dari shalat berjamaah, tibalah kami di penghujung acara. Rasanya begitu singkat. Tapi apa daya, waktu tak bisa berhenti berjalan. Adik-adik berbaris rapi dan kamipun berbaris rapi di depan untuk bersalaman bersama kami sambil mencium tangan kami. Rasanya campur aduk tak bisa terurai dan rasanya susah menemukan benang merahnya, apa yang sebenarnya dan seharusnya kami rasakan. Semuanya hanya bisa kami manifestasikan dengan senyum dan hati mengharu biru.
Setelah acara salam-salamannya selesai, kamipun segera mengemasi perlengkapan kami kembali seperti tikar dan membersihkan Balai Desa tadi sebelum akhirnya kami berpamitan kepada Ibu Widodo untuk kembali pulang . Perjalanan pulangpun seperti tadi kami lakukan dengan menyusuri jalan-jalan kecil dan berpamitan dengan warga sekitar yang sedang duduk-duduk di depan rumah mereka. Sebelum melangkahkan kaki lebih jauh ku pandangi lagi Balai Desa itu untuk kesekian kalinya, berharap dilain waktu saat Allah masih bersedia memanjangkan umur kami.Kami dapat kembali lagi ke sini untuk melukis cerita kembali.
Masih terngiang di telingaku saat adik-adik mengucapkan” terima kasih ya kak “sambil mencium tangan kami. Sebenarnya kamilah yang seharusnya mengucapkan terima kasih kepada kalian atas segala pelajaran hidup tentang arti sebuah kebersamaan dan semangat menggapai impian di tengah kerasnya kehidupan.Terima kasih teramat sangat untuk kalian yang telah berhasil menyibakkan awan putih yang menutupi kanvas langit hidup kami hingga pada akhirnya muncullah tawa kalian sebagai pelangi yang menukik indah meretas tanpa batas jiwa-jiwa semangat kami untuk tetap semangat pula dalam menggapai cita.
And the last, Senja sore ini bercerita, menoreh kisah dipenghujung waktu hingga gelap datang menenggelamkan mentari dan yang telihat hanyalah rona lazuardi semu memerah di ufuk Barat .Teruntuk adik-adikku yang terkasih meskipun banyak yang bilang kalian adalah pasir putih tak berharga, tapi ingatlah bukankah mutiara tercipta dari sebutir pasir tak berharga yang akhirnya tertempa di dalam tubuh tiram menjadi mutiara indah yang sangat berharga atas kuasaNya.
Semoga di lain kesempatan Allah masih ,memberikan kesempatan kepada kami untuk bisa berbagi dengan adik-adik yatim piatu seperti kalian. Amin J.
SELESAI





Rabu, 10 Juli 2013

Marhaban Yaa Ramadhan



Assalamu’alaikum wr.wb

Ketemu mimin lagi nih, udah lama gak ngepost... maap yak hehe
Hari ini mimin lagi semangat banget nih, kenapa coba ? hayooo tebak ?
Hehe yups betull banget, karena bulan ini adalah bulan yang spesial banget namanya Bulan Suci Ramadhan, dimana umat Islam diseluruh penjuru dunia wajib melaksanakan Puasa di Bulan Ramadhan ini. Mimin juga puasa lhoo belum pernah bolong lagi, hebat kan ? bagaimana dengan antum, udah pernah bolong belum? Hayooo jawab yang jujur... jujur itu disayang ALLAH lhoo
By the way tahu enggak ... ?
Kemarin KARISMA bagi-bagi stiker lhoo, dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadhan yang suci ini. Dari sidang isbat memutuskan puasa pertama jatuh pada tanggal 10 juli 2013, pada tanggal itu juga KARISMA membagikan stiker sebagai bentuk ucapan “Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan” ke berbagai fakultas di UNNES. Dari FIK, FT, FMIPA dll. Transit dari tempat satu ketempat lainnya itu temen-temen KARISMA enggak mau pada capek jadi naik Bis UNNES, seruuuu banget deh pokoknya. Nyesel kalau enggak ikutan, hehe termasuk mimin :’( hiks_hiks .... kebersamaannya terasa banget, ini adalah bukti betapa antusiasnya anak-anak Departemen Humas KARISMA FIK UNNES untuk menyambut datangnya Bulan nan Suci ini.

Bagi- bagi dii FT
Mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan untuk memperoleh maghfiroh-Nya. Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh rahmat dan ampunan yang sangat dinantikan oleh setiap umat Muslim. Banyak hal menyenangkan yang bisa dilakukan seperti berbuat kebaikan, tadarus di masjid, sholat tarawih, menyiapkan menu berbuka dan sahur dll. Maka jangan sia-siakan bulan suci ini karena bulan ini datang hanya setahun sekali.
Semangat yak kawan, hehe
Mimin pribadi dan teman-teman KARISMA mengucapkan “Selamat Berpuasa Ramadhan”
Bagi- bagi stiker di FMIPA
Semoga puasanya diterima ALLAH SWT. Aamiin ya Robbala’lamiin J
Oh iyah lupa, TERIMAKASIH yang sudah membaca Poatingan di Blog ini, semoga mendapat pahal, aamiin

Senin, 24 Juni 2013

Menyiapkan Diri Menyambut Ramadhan

Tak terasa kita telah memasuki bulan Sya’ban. Sebentar lagi kita akan kedatangan bulan Ramadhan. Setelah sekian lama berpisah, kini Ramadhan kembali akan hadir di tengah-tengah kita. Bagi seorang muslim, tentu kedatangan bulan Ramadhan akan disambut dengan rasa gembira dan penuh syukur, karena Ramadhan merupakan bulan maghfirah, rahmat dan menuai pahala serta sarana menjadi orang yang muttaqin.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita melakukan persiapan diri untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan, agar Ramadhan kali ini benar-benar memiliki nilai yang tinggi dan dapat mengantarkan kita menjadi orang yang bertaqwa.
Tentu saja persiapan diri yang dimaksud di sini bukanlah dengan memborong berbagai macam makanan dan minuman lezat di pasar untuk persiapan makan sahur dan balas dendam ketika berbuka puasa. Juga bukan dengan mengikuti berbagai program acara televisi yang lebih banyak merusak dan melalaikan manusia dari mengingat Allah Swt dari pada manfaat yang diharapkan, itupun kalau ada manfaatnya. Bukan pula pergi ke pantai menjelang Ramadhan untuk rekreasi, makan-makan dan bermain-main.
Jadi, bagaimana sebenarnya cara kita menyambut Ramadhan? Apa yang mesti kita persiapkan dalam hal ini? Maka tulisan ini mencoba memberi jawaban dari pertanyaan tersebut. Menurut penulis, banyak hal yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan menyambut  kedatangan Ramadhan, yaitu:
Pertama, berdoa kepada Allah Swt, sebagaimana yang dicontohkan para ulama salafusshalih. Mereka berdoa kepada Allah Swt dengan sungguh-sungguh agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan sejak enam bulan sebelumnya dan selama enam bulan berikutnya mereka berdoa agar puasanya diterima Allah Swt, karena berjumpa dengan bulan ini merupakan nikmat yang besar bagi orang-orang yang dianugerahi taufik oleh Allah Swt. Mu’alla bin al-Fadhl berkata, “Dulunya para salaf berdoa kepada Allah Ta’ala (selama) enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan berikutnya agar Dia menerima (amal-amal shaleh) yang mereka kerjakan” (Lathaif Al-Ma’aarif: 174)

Kedua, menuntaskan puasa tahun lalu. Sudah seharusnya kita mengqadha puasa sesegera mungkin sebelum datang Ramadhan berikutnya. Namun kalau seseorang mempunyai kesibukan atau halangan tertentu untuk mengqadhanya seperti seorang ibu yang sibuk menyusui anaknya, maka hendaklah ia menuntaskan hutang puasa tahun lalu pada bulan Sya’ban. Sebagaimana Aisyah r.a  tidak bisa mengqadha puasanya kecuali pada bulan Sya’ban. Menunda qadha puasa dengan sengaja tanpa ada uzur syar’i  sampai masuk Ramadhan berikutnya adalah dosa, maka kewajibannya adalah tetap mengqadha, dan ditambah kewajiban membayar fidyah menurut sebagian ulama.
Ketiga, persiapan keilmuan (memahami fikih puasa). Mu’adz bin Jabal r.a berkata: ”Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah”. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar diatas, ”Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya”.
Oleh karena itu, suatu amal perbuatan tanpa dilandasi ilmu, maka kerusakannya lebih banyak daripada kebaikannya. Maka dalam hal ini, hanya dengan ilmu kita dapat mengetahui cara berpuasa yang benar sesuai dengan petunjuk Rasulullah saw. Begitu juga ilmu sangat diperlukan dalam melaksanakan  ibadah lainnya seperti wudhu, shalat, haji dan sebagainya. Maka, menjelang Ramadhan ini sudah sepatutnya kita untuk membaca buku fiqhus shiyam (fikih puasa) dan ibadah lain yang berkaitan dengan Ramadhan seperti shalat tarawih, i’tikaf dan membaca al-Quran.
Kempat, persiapan jiwa dan spiritual. Persiapan yang dimaksud di sini adalah mempersiapkan diri lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah agung lainnya di bulan Ramadhan dengan sebaik-sebaiknya, yaitu dengan hati yang ikhlas dan praktek ibadah yang sesuai dengan petunjuk dan sunnah Rasulullah Saw.
Selanjutnya, baca lebih lanjut di www.dakwatuna.com