Blogroll

“Jauhilah neraka walupun hanya dengan (sedekah) sebiji kurma, kalau kamu tidak menemukan sesuatu, maka dengan omongan yang baik.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim.)| “Sungguh luruskanlah shaf kalian, atau (jika tidak) Allah akan benar-benar menimbulkan perselisihan di antara wajah-wajah kalian.” [HR Al Bukhari (177) dan Muslim (436)] | “Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804] | Al-Ghazali :“Berteman & Bergaul dengan orang baik akan mewariskan sikap baik. Karena tabiat manusia cenderung selalu meniru dan mengikuti (Tuhfatul Ahwadzi, 7/42)

Minggu, 21 Juli 2013


Senandung Ku  Untuk Ramadhan
                Malam ini hujan membasahi jendela. Denting suara rintikannya mengalun merdu bagai simfoni indah menyatu dengan malam Ramadhan penuh berkah. Setiap tetesnya menggoreskan cerita tentang keikhlasan kata yang tak sempat diucapakan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. Dan malam ini akan ku goreskan secercah cerita di atas kertas putih tentang keberkahan di bulan Ramadhan ini.
            PKM FIK Minggu, Juli 2012. Ada sesuatu yang beda disana. Biasanya tak seramai itu. Iya.. satu lagi agenda yang berhasil ditunaikan oleh Departemen Syiar, KARISMA FIK UNNES untuk mengisi bulan Ramadhan ini agar menjadi lebih berkah. Agenda ke dua ini adalah Festival Anak Muslim (FAM). Acara ini berhasil terselenggara berkat kerjasama dengan HIMA PGPJSD.
Dalam acara FAM ini ada 3 lomba yang diselenggarakan yaitu Lomba Adzan, Mewarnai dan Pildacil. Semuanya diikuti oleh anak-anak SD/MI/TPQ dari sekitar SD Sekaran. Setelah sebelumnya kami panitia telah mengedarkan surat serta pamphlet ke sekolah-sekolah sekitar Sekaran mengenai acara FAM ini.
Pukul 08.00, Matahari baru saja sepenggalan naik ke langit pagi. Embunpun masih merajut kasih di dedaunan. Tapi di PKM FIK sudah mulai berdatangan para peserta FAM. Wajah-wajah polos nan lucu dengan berbagai karakter memenuhi lantai bawah PKM. Semuanya berpadu dalam kegembiraan. Namun sebelum acara dimulai terlebih dahulu di adakan Pembukaan di lantai dua PKM FIK. Seluruh peserta beserta bapak atau ibu guru pendamping, berduyun-duyun menaiki anak-anak tangga menuju lantai dua. Kaki-kaki kecil itu melangkah dengan penuh semangat, meski agak kepayahan melangkah, tapi berhasil juga menaiki anak tangga demi anak tangga yang berbaris rapi menjulang ke atas.
Pada acara pembukaan ini terlebih dahulu dibacakan tilawah, kemudian baru sambutan-sambutan. Semuanya menjadi lengkap tatkala bapak Nasukha dapat menghadiri dan memberikan sambutan di depan sekaligus membuka acara FAM. Saya tak dapat mengungkap secara lebih gamblang mengenai acara pembukaan ini karena saya sebagai sie acara sekaligus PJ Lomba Mewarnai wara-wiri di bawah hhehehe J
Setelah acara pembukaan selesai, para peserta mulai turun dan dikondisikan ke tempat perlombaan masing-masing. Untuk lomba Pildacil diselenggarakan di lantai 2 PKM, lomba Mewarnai diselenggarakan di bawah dekat tangga, sedangkan untuk Lomba Adzan sendiri diselenggarakan di Mushola FIK tercinta, markas besar KARISMA. Untuk masing-masing PJ ditugaskan untuk mendampingi peserta sampai kegiatan selesai. Begitu juga saya dan Idel harus dan wajib mendampingi adik-adik lucu dan imut sampai lomba mewarnai selesai. Namun sebelum acara dimulai terlebih dahulu di undi untuk mendapatkan nomor peserta. Setelah itu baru saya berkeliling table to table untuk mendata sekaligus mecocokkan nama peserta dengan nomor undian yang telah didapat. Ada perasaan bahagia ketika aku mulai mendekati mereka. Bertanya nama, asal sekolah. Sesekali kuselingi dengan guyonan-guyonan kecil. Rasanya senang bisa tertawa bersama mereka.
Di antara semua peserta lomba mewarnai ada satu peserta yang menjadi ikon dalam lomba mewarnai ini. Tampaknya setiap agenda yang berhubungan dengan anak kecil selalu saja ada ikon utama, seperti agenda baksos beberapa waktu lalu Priyantolah yang menjadi ikonnya.Keishia namanya, ku anugerahkan dia sebagai ikon utama karena gayanya berjilbab hampir sama dengn gaya berjilbab dengan anak remaja sekarang. Saya pun kalah, hhh J Akhirnya kami para panitia yang sedang duduk-duduk di tangga sering memanggilnya sebagai hijabers.
Karena acara Pembukaan tadi agak sedikit molor serta pengondisian peserta yang agak lama. Acara lomba mewarnai pun agak mundur. Alhasil lomba mewarnai baru bisa di mulai pada pukul 09.45. Waktu untuk perlombaan ini adalah 1,5 jam. Jadi, nanti acara selesai pukul 11.45. Para peserta mulai mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk mewarnai, seperti pensil warna, crayon, dan lain-lain. Sambil membagi gambar Kaligrafi yang akan diwarnai, saya melanjutkan untuk mendata nama-nama peserta yang belum sempat terdata sebelumnya. Tak lama setelah itu saya segera pergi, ku biarkan mereka berkutat dengan apa yang ada di hadapan mereka, berimajinasi setinggi-tingginya, berkreasi seindah-indahnya.
Sembari kegiatan berlangsung, para juri yang sudah datang sebelumnya mulai berembung mengenai bagaiman teknis penilaiannya nanti. Setiap perlombaan akan ada 2 juri yang siap untuk menilai penampilan para peserta. Untuk acara lomba mewarnai sendiri jurinya adalah Akh Dony Kusuma Ari Wibawa serta Ukhti Jazimah dari jurusan PG PAUD. Ketika para juri berembug mengenai teknis penilaiannya, terdapat wajah-wajah kebingungan di muka para juri. Pasalnya ada 3 peserta lomba mewarnai yang sudah kelas 6 SD. Padahal persyaratannya kemarin, peserta lomba mewarnai adalah kelas 1 sampai kelas 3. Sebelumnya beberapa, pendampingpun ada yang protes, mengapa anak kelas 6 SD yang boleh ikut serta sebagai peserta. Mereka khawatir jika, peserta yang masih kelas 1-3 kalah pengalaman di bandingkan dengan peserta kelas 6 yang sudah banyak pengalaman dan dimungkinkan lebih mengetahui bagaiman teknis pewarnaan gambar yang baik. Namun, beberapa dari kami sudah berusaha memberikan penjelasan kepada para bapak dan ibu pendamping peserta tadi berkaitan dengan hal ini. Dan akhirnya para juri memutuskan untuk tetap penilaian dilakukan secara keseluruhan namun, natinya 3 anak tadi hasilnya disendirikan dipilih salah satu yang paling bagus. Toh nyatanya kemungkinan tidak mesti gambar mereka lebih bagus dibandingkan dengan anak-anak kelas 1-3. Bisa saja nanti yang memenangkan perlombaan ini adalah satu diantara adik-adik kecil lucu nan lugu itu.
Selama kegiatan berlangsung, saya sebagai pengamat duduk di atas anak tangga paling bawah sambil memantau perlombaan. Ku amati air muka mereka satu persatu, dari yang barisan paling depan sampai baris paling belakang. Roman-romannya mereka sedang serius memoles gambar Kaligrafi dengan pensil-pensil warna atau crayon yang telah mereka bawa. Tangan-tangan kecil mereka menari-nari di atas kertas. Menutup fragmen putih bersih dengan berbagai warna indah menurut kreasinya sendiri. Berayun dari pensil warna yang satu ke pensil warna yang lain. Semuanya terlihat telaten menurut usia mereka.
Tiga puluh menit telah berlalu, para juri mulai berkeliling melihat-lihat hasil polesan para peserta. Sesekali diselingi guyonan dengan pertanyaan yang nyeleneh . Alhasil adik-adik pun tertawa lepas sambil tetap melanjutkan mewarnai gambar mereka. Ini adalah sebuah petikan guyonan yang berhasil saya abadikan dalam memori ingatan saya. Tepatnya guyonan ini diceletukan oleh Akh, Dony
 “Kamu kelas berapa?” tanya Akh. Dony kepada salah seorang peserta anak perempuan berpipi tembem layaknya bakpao.
 “Kelas 1 “ jawab si kecil berpipi tembem.
 “Apa kamu kelas 1 SMA ???, Wah hebat”
“Nggak, aku kelas 1 SD” jawab si pipi tembem menimpali ucapan Akh. Dony. Sontak pipi tembem tertawa. Mungkin menurut kita yang sudah dewasa guyonan itu garing banget. Tapi bagi mereka itu sesuatu yang lucu. Pasalnya kan si pipi tembem masih kelas 1 SD, eh malah dianggap kelas 1 SMA, mungkin seperti itu jalan pemikiran mereka. Heheheh J
Selama perlombaan berlangsung ada beberapa peserta yang menarik perhatian saya. Yang pertama, adalah dua anak laki-laki yang duduk di paling depan. Tampaknya mereka berkolaborasi menuangkan ide mereka dalam mewarnai/ lebih tepatnya saling melihat hasil pekerjaan satu sama lain. Terbukti hasil mewarnai mereka hampir sama perpaduan warnanya. Ketika mereka sedang saling lihat, tanpa sengaja mereka melihat saya yang sedang senyum-senyum melihat tingkah lucu mereka. Alhasil mereka menghentikan konspirasi mereka dan menunduk malu sambil tertawa dan terus melanjutkan mewarnai gambar mereka. Namun tetap saja, beberapa saat kemudian mereka tetap melancarakan aksinya dan saya hanya berpura-pura tak melihatnya. Hihihi lucu J
Dan yang ke dua adalah sesosok anak kecil berbaju putih, matanya agak sipit yang duduk di pojok Tenggara dekat dengan meja resepsionis. Ku amati teknik mewarnainya, sungguh berbeda dengan anak-anak seusianya termasuk 3 anak kelas 6 tadi. Cara memadukan warnanya pun sungguh bagus. Tangan lentiknya lihai menari-nari di atas kertas. Ku prediksikan dia yang akan menjadi juara satu nanti.
Detik demi detik, menit demi menit telah berlalu, para juri mulai sibuk berkeliling dari satu meja ke meja yang lain untuk mulai melakukan penilaian. Akhirnya waktu pun habis. Para peserta sudah mulai berdiri dan berfoto terlebih dahulu dengan hasil karyanya sebelum diserahkan kepada saya. Namun, kala itu ada satu orang peserta lagi yang belum selesai. Saya coba tenangkan dia agar tidak gugup. Saya duduk di sampingnya bersama Akh. Dony di sisi yang lain menungguinya sampai selesai. Proses pengerjaan di akhiri dengan penyapuan hasil pekerjaan dengan sejenis benda mirip sapu yang bentuknya hampir mirip dengan alat yang digunakan oleh para perempuan untuk mem-blash on pipi mereka dengan bubuk merah muda (mungkin sih, karena jujur saya juga tidak begitu paham dengan hal-hal seperti itu heheheh J). Seperti para peserta yang lain, sebelum pekerjaannya diserahkan kepada saya, terlebih dahulu dia berfoto dengan hasil pekerjaannya. Meskipun dengan senyum yang agak dipaksakan, mungkin karena adiknya takut. Tapi, tak apalah akhirnya hampir tuntas tugas saya. Setelah semuanya terkumpul, saya serahkan semua hasil pekerjaan dari para peserta ke pada juri agar, mereka bisa lebih leluasa dalam menilai.
Sambil menunggu hasil pengumuman, para peserta dikondisikan untuk segera naik ke lantai dua PKM untuk mengikuti acara selanjutnya, yaitu pembagian doorprise. Ketika sampai di sama ternyata Lomba Pildacilnya masih belum selesai. Jadi, saya bersama para peserta lomba iAdzan dan Mewarnai menikmati terlebih dahulu aksi para peserta dalam menyampaikan dakwahnya. Dengan berbagai gaya khas mereka masing-masing membuat saya tertawa geli. Ada juga yang meniru gaya Ustad Maulana. Mereka terlihat percaya diri dan santai tanpa rasa grogi membawakan tema dakwah yang mereka pilih. Mungkin kalau saya yang disuruh berdiri di depan, belum tentu bisa dan mungkin tidak bisa sebagus, sepercaya diri mereka dan senarsis mereka hehehe J.
Peserta yang tampil tadi, ternyata peserta terakhir. Acara dilanjutkan dengan pembagian doorprise. Acara sepenuhnya dihandel oleh MC. Saya salut sama MCnya tak sedetikpun acara mereka biarkan krik-krik.
Setelah doorprise habis, hasil penilaianpun sudah siap dibacakan. Satu persatu juara mulai maju ke depan untuk menerima hadiah berupa trofi dan piagam penghargaan. Semuanya terlihat gembira baik yang tidak mendapatkan juara maupun yang menjadi juara, larut dalam sebuah kegembiraan. Betapa indahnya kebersamaan J. Ketika saya rasa sinyal-sinyal acara akan segera selesai, yakni diberikannya bingkisan kepada para juri yang telah bersedia meluangkan waktu mereka untuk menjadi juri di acara FAM ini, saya segera turun ke bawah menuju meja resepsionis untuk membagikan piagam penghargaan kepada peserta yang belum mendapatkan juara. Beberapa saat setelah saya turun para peserta beserta para guru pendamping dan orang tuanya berduyun-duyun menuruni anak tangga. Piagam penghargaan saya bagikan secara kolektif tiap sekolahan agar lebih mudah.
PKM pun mulai sepi, karena para peserta sudah mulai meninggalkan tempat acara. Sayup-sayup suara adzan Dzuhur memanggil kami para muslim agar segera menunaikan kewajiban untuk Shalat Dzuhur. Sebagian dari panitia ada yang shalat terlebih dahulu dan sebagian yang lain naik ke lantai dua untuk melakukan evaluasi kegiatan. Setelah selesai shalat kamipun segera menuju lantai dua PKM untuk mengikuti evaluasi. Ternyata setelah kami sampai di sana evaluasinya hampir selesai. Acara kemudian dilanjutkan dengan Karisma Award yang diselenggarakan ole PH. Ada 5 kategori yang diakan diapresiasi , yaitu Pengurus Ikhwan terbaik angkatan 2011 , Pengurus Akhwat terbaik tahun 2011, Pengurus Ikhwan terbaik tahun 2012, Pengurus Akhwat terbaik tahun 2012, serta Departemen terbaik selama setengah kepengurusan ini.
Para pemenangnya pun mulai dibacakan. Untuk kategori pengurus Ikwan terbaik tahun 2011 dan 2012 dibacakan oleh Akh. Sustiyo Wandi yang juga merupakan Alumni Karisma. Sedangkan, untuk Pengurus Akhwat terbaik tahun 2011 dan 2012 dibacakan oleh Ukhti Evi. Serta Departemen Terbaik dibacakan oleh PH.
Pengurus Ikhwan terbaik tahun 2011 jatuh kepada Akh. Sholehudin dari Departemen PP, sedangkan Pengurus Ikhwan terbaik tahun 2012 jatuh kepada Teguh Budi Sulistya dari Departemen Humas. Kemudian untuk Pengurus Akhwat terbaik tahun 2011 jatuh kepada Ukhti Nur Arifatun Nuzzilah atau yang sering kita panggil Ukhti Nuzzi dari Departemen Humas, sedangkan untuk Pengurus Akhwat terbaik tahun 2012 jatuh pada saya sendiri dari Departemen PP. Heheh J Sumpah nggak nyangka..
Sementara ini skor imbang 2-2 antara Departemen Humas dan PP. Dan saat-saat saling mendebarkan, siapakah yang akan mendapatkan piala bergilir untuk Kategori Departemen Terbaik. Dan akhirnya kategori  Departemen Terbaik diperoleh oleh Departemen Humas. Huhuhu J Ya sudahlah. Mungkin belum rezekinya,, PP jangan berkecil hati ya tetep semangat heheh J
Akhirnya Alhamdulillah serangkaian acara dari pagi sampai siang ini berjalan lancar. Acara evaluasi ditutup dengan bacaan hamdalah bersama-sama. Alhamdulillahirobbil’alamin J. Namun sebelum pulang semua panitia membersihkan PKM terlebih dahulu sambil mengemasi peralatan yang sudah tidak digunakan lagi. Setelah semuanya beres, kami mulai melangkahkan kaki ke kos masing-masing untuk sekedar melepas penat.
Sekian, ku akhiri senandungku untuk bulan Ramadhan kali ini. Tetaplah jadi insan yang bermanfaat bagi sesama. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang dapat bermanfaat bagi sesamanya. Dan semoga di bulan Ramadhan ini kita semua mampu meraih Ridhonya. Amin. J



                                                                 SEKIAN 

0 komentar: