– Sahabat sekalian, suatu waktu saya
pernah menghadiri suatu acara training motivasi di kampus saat masa
kuliah dahulu. Pada waktu itu ada statement trainernya yang masih saya
ingat sampai sekarang. Ia berkata: “rata-rata orang sukses di seluruh
dunia itu, mempunyai hubungan yang baik dengan kedua orang tuanya
khususnya dengan ibunya” jadi jika kita ingin sukses maka sebelum itu
yang harus diperhatikan ialah bagaimana hubungan kita dengan orang tua
saat ini? Apakah penuh kehangatan atau penuh dengan kebencian? Yang saat
ini hubungan dengan orang tuanya penuh kehangatan bersyukurlah Anda
orang yang beruntung. Untuk mereka yang punya hubungan tidak baik dengan
orang tuanya berdoalah agar dimudahkan Allah untuk memperbaiki hubungan
dengan mereka.
Sangat penting sekali mempunyai hubungan yang baik
dengan orang tua, khususnya ibu. Kenapa? Karena ridha Allah ialah ridha
orang tua, dan doa ibu itu Subhanallah, tanpa hijab di hadapan Allah
mudah menembus langit. Sehingga doa seorang ibu yang dipanjatkan untuk
anaknya sangat mudah untuk Allah kabulkan. Mungkin sebagian dari kira
ada yang tidak sadar bahwa, kemungkinan kesuksesan-kesuksesan kita
selama ini adalah buah dari doa ibu kita kepada Allah tanpa kita
ketahui. Dan seorang ibu itu tanpa disuruh pasti akan selalu mendoakan
anaknya di tiap nafasnya kala bermunajat kepada Allah. Tapi seorang anak
belum tentu selalu berdoa untuk orang tuanya ketika Shalat.
Mungkin
sebagian dari kita suka mengeluh tentang sifat buruk orang tua kita,
entah karena ibu nya cerewet, suka ikut campur, suka nyuruh-nyuruh,
tidak gaul dan lain sebagainya. Jika kita seperti ini maka tragis.
Kenapa tragis? Karena kita terlalu focus dengan secuil kekurangan orang
tua kita dan melupakan segudang kebaikan yang telah diberikan kepada
kita selama ini. Di pihak lain ada Orang-orang seusia Anda di luar sana
di pinggir jalanan, di bawah kolong jembatan dan di tempat lainnya
mereka juga suka mengeluh, tapi yang mereka keluhkan ialah bukan karena
sifat orang tua atau ibu mereka, tapi mereka mengeluh karena mereka
tidak punya lagi orang tua. Bersyukurlah kita yang saat ini masih
mempunyai orang tua. Jika ingin tahu rasanya tidak punya ibu, coba
tanyakan kepada teman-teman Anda yang ibu nya telah tiada. Mungkin
perasaan mereka sangat sedih dan kekurangan motivasi dalam hidup. Coba
bayangkan jika kita tidak punya ibu lagi, maka ketika kita akan pergi ke
luar rumah untuk sekolah atau bekerja, maka tidak ada lagi tangan yang
bias kita cium, jika kita tidak punya ibu lagi maka mungkin tidak ada
lagi makanan yang tersedia di meja makan saat kita pulang, jika kita
tidak punya ibu lagi ketika hari lebaran rumah terasa sepi dan lebaran
terasa tanpa makna, jika kita tidak punya ibu lagi kita hanya bisa
membayangkan wajah tulusnya di pikiran kita dan melihat baju-bajunya di
lemarinya.
Banyak di antara kita suka mengeluh tentang sifat
negative ibu kita, tapi kita tidak pernah berfikir mungkin hampir setiap
malam ibu kita di keheningan sepertiga malam bangun untuk shalat
tahajjud mendoakan kita sampai bercucuran air mata agar kita sukses
dunia dan akhirat. Mungkin di suatu malam beliau pernah mendatangi kita
saat tidur dan mengucap dengan bisik “nak, maafkan ibu ya… ibu belum
bisa menjadi ibu yang baik bagimu” kita mungkin juga lupa di saat
kondisi ekonomi rumah tangga kurang baik, ibu kita rela tidak makan agar
jatah makannya bisa dimakan anaknya. Ketika kita masih kecil ibu kira
rela tidur dan lantai dan tanpa selimut, agar kita bisa tidur nyaman di
kasur dengan selimut yang hangat.
Setelah semua pengorbanan telah
diberikan oleh ibu kita selama ini, lalu coba renungkan apa yang kita
perbuat selama ini kepada ibu kita? Kapan terakhir kita membuat dosa
kepadanya? Kapan terakhir kita membentak-bentaknya? Pantaskah kita
membentak ibu kita yang selama Sembilan bulan mengandung dengan penuh
penderitaan? Pantaskah kah kita membentak ayah kita yang setiap hari
pergi pagi pulang malam, lebur setiap hari, ngutang sana-ngutang sini
agar kita terpenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu maka berusahalah untuk
berbakti kepada orang tuamu khususnya kepada Ibumu. Karena masa depan
mu ada di desah doa-doanya setiap malam. Dan ingat “perilaku kita dengan
orang tua kita saat ini akan mencerminkan perilaku anak kita kepada
diri kita nanti”.
dakwatuna.com
-Sehangat Bersama Keluarga-
Senin, 22 April 2013
Birrul Wallidain ^_^
19.28
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar