Jum’at (4/4) – “Masih sering galau? Temukan solusinya
dengan ngumpul bareng Annisa, bersama pembicara yang special tentunya !!!!!”.
Kira-kira seperti itulah kalimat persuasive yang ditampilkan pada pamphlet warna-warni
di berbagai jejaring sosial.
Siang tadi,
tepatnya pada pukul 11.00 di Gazebo Kolam Renang telah sukses diselenggarakan launching perdana program kerja pertama
dari Departemen Annisa Karisma FIK yaitu NBA (Ngumpul Bareng Annisa). Acara ini
diikuti oleh sebagian besar ukhti-ukhti dari
Kampus FIK sendiri serta beberapa dari kampus tetangga. Tema dari NBA
kali ini adalah GALAU. Biasanya kata
galau itu sendiri sering diidentikkan dengan hati dan perasaan yang berujung pada cinta sebagai fitrah manusia. Baik cinta kepada sesama muslimah yang notabene adalah cinta kepada
saudara seiman ataupun cinta kepada lawan jenis. Namun, pada kenyataannnya kata
galau tidak melulu diidentikkan dengan masalah cinta. Meskipun kata GALAU itu sendiri merupakan akronim
dari kalimat Gelisah Antara Lanjut Atau Udahan. J
Nah, pada NBA kali ini juga dibahas mengenai masalah
galau karena organisasi, kuliah dan tentunya asal muasal dari kata galau itu
sendiri yaitu karena hati dan perasaan yang berujung pada cinta kepada lawan
jenis. Materi tentang galau ini dibawakan sangat apik oleh Idha Rohmatin dan
dirasakan sangat mengena sekali dengan keadaan, situasi dan kondisi para
mahasiswa saat ini yang masih sering galau tanpa alasan yang jelas. Sharing-sharing pun [curhat colongan] menjadi
pilihan terbaik untuk berbagi kegalauan dan bersama-sama menemukan solusinya.
Pun ketika sharing-sharing
berlangsung ada beberapa peserta yang menitikkan air mata ketika mengutarakan
kegalauannya yang selama ini terpendam. Kemudian ukh. Idha dan peserta lainnya
memberikan masukan-masukan yang setidaknya dapat memberikan pencerahan kepada
mereka.
Dengan adanya agenda rutin Ngumpul Bareng Annisa
yang rencananya akan diadakan setiap hari Jum’at ini, diharapkan semakin mempererat
tali ukhuwah antara sesama muslimah. Karena ketika masing-masing dari kita
berbagi rasa, asa dan masalah yang dihadapi, setidaknya insya Allah akan mampu
menjadikan kita semua sebagai orang yang
lebih baik. Karena ketika kita memberikan masukan-masukan dan bantuan kepada
teman-teman kita berkenaan dengan masalah yang dihadapi pada saat itu pula kita
berharap masukan dan bantuan yang kita berikan dapat bermanfaat bagi mereka.
Karena sebaik-baik manusia adalah manusia yang dapat memberikan manfaat bagi
sesamanya. [Lastri AP – Dept. Humas dan Media Karisma FIK Unnes 2014].
0 komentar:
Posting Komentar